10 Kesalahan Dan Tips Desain Tata Letak Ruangan (Part 2)
Melakukan kesalahan saat mendesain tata letak ruangan, tidak hanya berisiko renovasi yang butuh dana besar saja. Terkadang, kesalahan juga memicu cedera pada tubuh sampai ke permasalahan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, desain setiap ruangan di rumah dengan tepat dan tetap fungsional.
Pada bagian pertama dari artikel ini kita sudah memahami bagaimana pengaturan ruangan, fungsi, sampai ke pemilihan perabotan. Pada pembahasan kali ini kita akan lanjut ke masalah ruangan untuk anak, over budgeting, sampai ke highlight dan pencahayaan ruangan. Berikut ulasan selengkapnya.
6. Tidak Memikirkan Ruangan yang Ramah Anak
Kesalahan terbesar yang sering dilakukan saat mendesain tata letak ruangan adalah melupakan anak. Mereka seharusnya berada di ruangan atau lantai yang aman. Artinya tidak memiliki banyak perabot berbahaya, jauh dari tangga, dan beberapa bagian bangunan yang berbahaya.
Ruangan jenis ini harus dipikirkan dengan baik, apalagi Anda memang memiliki balita atau ada rencana memilikinya. Ruangan untuk anak bisa digabungkan dengan ruangan Anda atau lantai yang aman. Kalau melakukan ini Anda bisa santai saat mengawasi anak dan mereka tidak akan berisiko alami cedera.
Menghindari kesalahan:
Sejak awal mendesain sebuah ruangan, pikirkan sebuah tempat yang ramah untuk anak-anak. Meski Anda dan pasangan sudah memiliki anak cukup dewasa, ruangan bisa bermanfaat untuk tamu, saudara, atau mungkin nanti saat memiliki cucu. Jadi, tetap desain agar bisa dimodifikasi.
Ruangan yang aman untuk anak tidak perlu banyak perabotan. Asal cukup luas, aman dari permukaan tajam, ada pintu, dan jauh dari listrik sudah cukup. Apabila di masa depan Anda ingin mengubahnya, renovasi tidak akan memakan biaya yang terlalu banyak.
Baca juga: Cara Desain Kamar Tidur Anak Agar Awet Hingga Dewasa
7. Kerap Mengalokasikan Budget secara Berlebihan
Setiap orang memiliki impian memiliki rumah idaman. Oleh karena itu, saat membuat rumah dan ada budget cukup, mereka membeli apa saja yang diinginkan. Setiap ruangan harus didesain sempurna, lengkap dengan perabotan di dalamnya. Hal seperti ini sebenarnya salah karena fungsi perabot atau ruangan belum tentu maksimal.
Terlebih kalau Anda melakukannya di apartemen atau rumah yang akan dijual lagi di kemudian hari. Kemungkinan besar akan memberikan kerugian besar. Apalagi aset berupa barang-barang bisa menurun seiring dengan berjalannya waktu. Saat dijual, pembeli hanya menghargai bangunannya saja.
Menghindari kesalahan:
Ada baiknya untuk selalu memaksimalkan apa saja yang ada di dalam ruangan. Baik ruangan atau perabotan. Penataan perabotan mungkin bisa diatur ulang kalau bosan. Namun, kalau terlanjur beli apa saja, akan sulit untuk diuangkan. Oleh karena itu, pikirkan saat mendesain.
Misal Anda ingin membuat ruangan hiburan yang besar dan berisi banyak komponen multimedia. Nah, kira-kira ruangan ini bakal sering dipakai atau tidak. Selanjutnya saat membuat kamar mandi dengan desain mewah dan mahal. Kira-kira efeknya besar atau tidak saat dipakai. Kalau tidak, lebih baik pakai yang sederhana saja.
8. Hanya Memikirkan Pendapat Diri Sendiri
Kecuali Anda memang akan tinggal di dalam rumah sendirian saja, Anda tidak perlu memikirkan pendapat orang lain. Namun, kalau akan dipakai untuk keluarga besar, ada baiknya mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh setiap orang. Kadang apa yang ada di pikiran kita tidak sejalan dengan keluarga lain.
Kita ambil contoh sederhana saja, saat Anda membuat ruangan khusus untuk menyimpan barang koleksi. Menurut Anda ini sudah benar, tapi menurut keluarga lain tidak tepat. Akhirnya terjadi perdebatan setelah semua bangunan jadi dan perabot di dalamnya diisi.
Menghindari kesalahan:
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari kesalahan. Pertama mengajak diskusi keluarga saat bangunan masih dalam bentuk desain. Anda bisa menghasilkan desain yang benar-benar tepat dari berbagai pendapat yang ada. Jadi, setelah jadi tidak akan ada protes atau sejenisnya.
Cara kedua adalah sering mengajak keluarga untuk melakukan survei bangunan yang sedang dibangun. Bila perlu, mereka juga diajak saat akan membeli perabotan. Terkadang pendapat dari banyak orang bisa membuat tata ruangan jadi sempurna dan minim malfungsi.
9. Banyak “Showroom” dalam Rumah
Tidak bisa dimungkiri lagi kalau beberapa orang suka show off atau pamer. Itulah kenapa banyak ruangan di dalam rumah dijadikan sebagai pusat perhatian. Misal membuat banyak sekali pojok-pojok yang unik dan menarik. Dampaknya, ruangan jadi sempit.
Hal terparah yang kerap dilakukan oleh seseorang adalah membuat ruangan khusus untuk daya tarik. Misal hanya dipakai untuk menyimpan kendaraan, barang mewah, atau penghargaan yang pernah didapatkan.
Menghindari kesalahan:
Jika Anda ingin menjadi salah satu sisi bangunan untuk memamerkan sesuatu, cukup buat satu saja. Selebihnya harus diubah menjadi ruangan yang bermanfaat. Kalau semua hanya digunakan untuk pamer saja, ruangan jadi tidak fungsional dan buang-buang tempat saja.
Misal Anda ingin membuat ruangan untuk memberikan nilai estetik, desain satu saja di bagian depan. Dengan begitu, saat ada tamu yang datang dia bisa melihatnya. Selain itu, Anda bisa membuatnya di lantai bangunan tempat tamu menginap. Intinya, buat apa buat banyak-banyak kalau tidak dilihat banyak orang.
10. Pencahayaan yang Salah Tempat
Masalah pencahayaan sering luput dari perhatian banyak orang. Walhasil, semua ruangan diberi lampu yang sama. Padahal, lampu bisa dipakai sesuai kebutuhan. Misal lampu untuk sekadar bersantai, melihat televisi, beristirahat, belajar, atau bekerja.
Anda butuh lampu terang, redup, atau warna tertentu untuk menunjang aktivitas. Bayangkan kalau lampu di ruangan bekerja terlalu redup, tentu akan sangat mengganggu. Hal senada juga terjadi kalau lampu di kamar terlalu terang, padahal akan beristirahat.
Menghindari kesalahan:
Saat mendesain tata letak ruangan, perhatikan dengan baik lampu yang akan dipakai. Misal ruang keluarga, Anda bisa membuat satu lampu saja cukup. Selanjutnya lampu untuk belajar atau bekerja juga satu yang terang. Lampu di dapur bisa dibuat berlapis mulai dari redup sampai terang.
Lampu yang ada di dalam kamar tidur juga bisa berlapis. Misal saat akan tidur bisa disetel redup. Selanjutnya saat ingin membaca, bekerja, atau belajar karena malas keluar bisa dibuat lebih terang. Warna dari lampu juga bisa diatur agar sesuai dengan keinginan.
Setelah membaca berbagai kesalahan dalam mendesain tata letak di atas, apa yang Anda pikirkan? Kesalahan yang terjadi di atas hanya beberapa saja dan paling umum terjadi. Selebihnya, Anda bisa memikirkan sendiri kira-kira desain yang akan dibuat sudah sesuai atau tidak. Gunakan beberapa tips yang sudah disampaikan.
Berdasarkan pembahasan pada bagian 1 dan 2, kita bisa membuat beberapa kesimpulan. Ketika mendesain tata letak ruangan, ada baiknya untuk memikirkan hambatan, efek yang ditimbulkan, peluang memicu gangguan kesehatan, sampai gaya hidup. Jadi, buat sedetail mungkin atau konsultasi dengan desainer interior.