6 Tips & Hack Wujudkan Rumah Gaya Industrial Minimalis

Menerapkan gaya industrial pada arsitektur rumah menjadi tren beberapa waktu terakhir. Tren ini bermula dari kebutuhan untuk mengalihfungsikan gudang atau bangunan bekas pabrik yang lagi tidak digunakan menjadi sebuah hunian. Hasilnya, rumah bergaya arsitektur industrial memiliki ciri khas berupa tampilan setengah jadi. Selain itu, rumah industrial juga identik dengan keterbukaan. Ruangan-ruangan yang luas dan tanpa sekat dengan langit-langit tinggi menimbulkan kesan lapang saat berada di dalamnya. Gaya industrial pada hunian bisa dipadukan dengan gaya minimalis sehingga terasa lebih simpel dan nyaman. Nah, untuk mewujudkan rumah gaya industrial minimalis, perhatikan beberapa tips & hack berikut ini.

1. Memilih Material yang Tepat


Gaya arsitektur industrial merupakan pilihan yang unik karena menampilkan kesan unfinished. Meskipun demikian, bangunan tetap terlihat artistik. Salah satu faktor yang berperan penting dalam penerapannya adalah material bangunan yang digunakan. Bagian yang paling menonjol dapat dilihat pada langit-langit bangunan yang menampilkan elemen struktural secara visual dan tegas.

Pada umumnya, langit-langit rumah merupakan bagian yang ditutupi karena terkesan tidak indah dan ruwet. Namun, melalui gaya industrial, image tersebut tidak berlaku. Mengekspos elemen struktural seperti pipa dan balok yang berada di langit-langit rumah justru dianggap menjadi hal yang unik. Hal ini dimungkinkan dengan teknik-teknik khusus.

Material yang biasanya digunakan adalah logam, kayu, dan material lain yang berwarna netral, seperti abu-abu dan hitam. Bukan hanya pada arsitekturnya, gaya industrial pun dapat dimaksimalkan pada perabotan yang digunakan.

Sementara itu, pada bagian dinding, material yang cenderung lebih banyak digunakan adalah bata ekspos atau sekadar bahan beton yang berwarna natural. Dinding unfinished ini menampilkan kesan khas dan artistik meskipun tanpa polesan apa-apa.

Untuk lantai, material yang umum digunakan hanya berupa semen tanpa keramik dengan warna abu-abu. Namun, ada pula yang memilih keramik dengan pola-pola yang unik.

2. Nyaris Tanpa Sekat


Ciri khas lain dari bangunan bergaya industrial adalah hilangnya sekat-sekat yang memisahkan satu ruangan dengan ruangan lain. Sifatnya cukup ekstrem karena bahkan diterapkan pada desain kamar mandi yang tidak menggunakan pintu, tetapi sekadar tirai. Bukan bertujuan untuk menghilangkan privasi, konsep ini hanya ingin menonjolkan hunian sebagai sebuah kesatuan.

Dengan teknik tertentu, bagian-bagian yang dianggap tidak perlu dipamerkan, dapat “tersembunyi”. Salah satu contohnya dengan membuat ruangan lebih menjorok ke dalam sehingga bebas dari pandangan. Penggunaan tirai atau rak buku dapat menjadi pengalih perhatian yang efektif, tetapi tetap bersifat fleksibel.

Selain menghilangkan sekat, penerapan dinding berbahan kaca juga menjadi salah satu metode untuk memperluas ruangan. Bukan hanya pada satu sisi, tetapi hampir pada seluruh sisi yang memungkinkan. Dengan demikian, cahaya matahari sangat berlimpah masuk ke dalam ruangan.

3. Perpaduan Warna Adalah Kunci


Karena didominasi oleh warna-warna netral yang cenderung monoton, rumah berarsitektur industrial sebaiknya dihiasi juga dengan sentuhan warna lain. Dalam hal ini, memanfaatkan warna hijau dari tanaman hidup dapat menjadi solusi yang terbaik. Pada dasarnya, abu-abu dari dinding beton akan tampak kontras dengan nuansa alam, baik pohon-pohon hias di dalam pot maupun taman berumput hijau.

Selain itu, warna emas atau tembaga juga bisa menjadi alternatif terbaik dalam mendesain interior rumah bergaya industrial. Bukan hanya dari material yang digunakan, tetapi juga dari warna yang dihasilkan oleh pencahayaan buatan. Jadi, maksimalkan penggunaan lampu gantung yang unik dan vintage.

Baca juga: Tips Memilih Estetika Warna Ruangan Rumah yang Tepat (1)

4. Penggunaan Material Daur Ulang


Salah satu hal lain yang menarik dari gaya industrial adalah pemanfaatan material daur ulang dalam merenovasi rumah. Selama material tersebut masih dalam kondisi baik dan layak pakai, sah-sah saja digunakan. Sebagai contoh, Anda dapat memanfaatkan besi atau bahan logam dari bangunan lama untuk menjadi rangka bangunan. Selain hemat, tampilannya pun akan unik.

Untuk mendapatkan material daur ulang, Anda bisa memanfaatkan bahan milik sendiri yang sudah tidak lagi digunakan. Ada pula agen khusus yang menawarkan material bekas, tentu saja dengan harga yang lebih miring.

5. Cocok Bagi Penyuka Desain Maskulin


Gaya arsitektur industrial sangat cocok bagi yang memiliki karakter maskulin. Penggunaan material logam sekilas menciptakan kesan dingin, apa adanya, dan tampak keras. Namun, kesan tersebut dapat sedikit dipoles apabila bangunan ditujukan sebagai hunian keluarga.

Dibutuhkan sedikit sentuhan manis yang menciptakan kehangatan ketika bercengkerama di dalam rumah. Hal ini bisa disiasati dengan perpaduan warna atau penambahan ornamen dan elemen interior lain. Jadi, tidak benar jika gaya industrial bukan desain yang tepat untuk hunian keluarga.

6. Menampilkan Kesan Minimalis


Anda juga dapat memadukan gaya industrial dengan beberapa elemen lain sehingga menciptakan nuansa yang unik. Sebagai contoh, jika Anda penyuka barang-barang vintage, gunakanlah ornamen tertentu yang terlihat jadul atau antik. Selain itu, Anda pun bisa menyulap ruangan industrial menjadi rustic dengan penggunaan material kayu yang lebih banyak.

Akan tetapi, secara umum, desain industrial lebih condong ke arah minimalis. Ruang-ruang yang luas dan lapang semakin mempertegas kesan tersebut. Biasanya, rumah industrial juga lebih serasi jika dipadukan dengan furnitur multifungsi dengan warna-warna yang netral.

Nah, itulah beberapa tips & hack mewujudkan rumah gaya industrial minimalis, semoga bermanfaat!.

Baca juga: 6 Kesalahan Mendesain Ruangan Rumah Minimalis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *