Uniknya Konsep Rumah Hijau yang Fresh dan Eco-Friendly

Gaya hidup eco-friendly dan peduli terhadap alam semakin mengemuka beberapa tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah semakin nyatanya dampak akibat kerusakan lingkungan. Sejumlah upaya dilakukan sebagai bukti keikutsertaan dalam menjaga dan merawat bumi. Upaya tersebut dapat berupa aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengurangi penggunaan plastik, tidak menggunakan sedotan, dan sebagainya. Contoh lainnya adalah dari segi pemilihan gaya arsitektur rumah yang berkonsep rumah hijau.

1. Mengenal Konsep Rumah Hijau


Rumah hijau digandrungi oleh banyak orang bukan hanya karena hemat energi, tetapi juga karena dianggap lebih nyaman. Karena sirkulasi udara lancar, suasana di dalam rumah terasa lebih sejuk secara alami. Tanaman hidup yang tumbuh di taman, baik outdoor maupun di dalam rumah, menjadi pemanis sekaligus bermanfaat bagi kesehatan karena dapat menyerap karbondioksida.

Elemen yang bisa ditemukan dalam arsitektur rumah hijau antara lain keterbukaan. Sekat-sekat dihilangkan demi menciptakan suasana yang lebih lapang, berlimpah cahaya alami, dan lebih menyatu. Pemilihan warna yang netral menjadi salah satu strategi untuk menampilkan kesan bersih, sejuk, dan segar.

Elemen lain yang tidak boleh ditinggalkan adalah keberadaan tanaman di dalam area hunian. Saat ini, ada banyak trik yang bisa dilakukan demi mengakali supaya rumah lebih “hijau” oleh tanaman meskipun lahan sempit. Salah satunya dengan menerapkan taman vertikal di dinding tembok. Taman ini unik dan bermanfaat selayaknya area hijau.

2. Membangun Ruangan Tanpa Pintu


Selain sekat permanen berupa tembok ruangan, ada pula yang sengaja menghilangkan keberadaan pintu pada setiap ruangan di dalam rumah. Tujuannya supaya sirkulasi udara di setiap ruangan lebih lancar. Pencahayaan pun biasanya akan lebih maksimal.

Konsep ruangan tanpa pintu ini sangat mungkin diterapkan, terutama untuk sejumlah ruangan yang digunakan secara bersama-sama, seperti ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, dan sebagainya. Unik dan berkarakter, itulah kesan yang akan muncul.

Namun, apakah konsep ini bisa diterapkan untuk ruangan-ruangan yang mengedepankan privasi, seperti kamar tidur atau kamar mandi? Sebenarnya, semua itu tergantung pada karakter masing-masing orang. Namun, secara umum arsitektur rumah dapat diubah sedemikian rupa dengan teknik khusus sehingga pemilik ruangan atau pengguna tetap merasa “aman” dari pandangan orang lain.

3. Diperlukan Perawatan Ekstra


Rumah hijau memang sangat menyenangkan apalagi jika Anda tinggal di daerah perkotaan yang cenderung panas dan padat. Dengan desain ini, rumah kembali memiliki fungsinya sebagai hunian untuk bersantai dan melepaskan lelah. Namun, Anda tentu perlu mempertimbangkan perawatan ekstra yang harus dilakukan untuk tanaman-tanaman hidup tersebut.

Jika tidak dirawat, tanaman akan tumbuh liar atau justru tidak optimal. Oleh karena itu, pastikan perawatan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Ada banyak jenis tanaman yang bisa diaplikasikan pada taman, baik di dalam rumah maupun luar rumah, seperti tanaman perdu atau tanaman berbunga. Rumput pun membutuhkan perawatan yang tepat supaya tetap segar dan tampak cantik.

4. Manfaat Penerapan Atap Hijau


Menyulap atap menjadi taman cantik nan hijau? Mungkin tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melakukan ini. Bisa jadi penyebabnya karena arsitek rumah yang tidak memungkinkan. Ada juga yang menganggapnya kurang praktis. Namun, atap hijau sebenarnya merupakan salah satu trik yang berhubungan erat dengan pembangunan rumah hijau.

Karena lahan sempit, ruang terbuka hijau sangat tidak memungkinkan. Namun, taman di atap menjadi solusi yang praktis. Manfaatnya bukan sekadar menciptakan keindahan pada desain rumah, tetapi juga pengurangan gas rumah kaca, pemanfaatan air hujan, penurunan insulasi panas, penghematan energi, dan sebagainya.

5. Keuntungan Memiliki Rumah Hijau


Konsep rumah hijau semakin banyak diaplikasikan pada perumahan modern. Ada beberapa keunggulan menerapkan konsep ini, salah satunya yang paling utama adalah berkurangnya daya listrik yang digunakan untuk penerangan, khususnya pada siang hari.

Karena sirkulasi udara lancar, rumah pun terasa sejuk sehingga dapat mengurangi penggunaan pendingin ruangan. Dengan pagar hijau, polusi suara dapat diminimalisir sehingga volume alat-alat elektronik seperti televisi atau radio tidak perlu terlalu besar. Dari segi kenyamanan, telinga pun bebas dari suara-suara berisik.

6. Tips Membangun Rumah Hijau


Sebelum memutuskan untuk membangun rumah berkonsep ramah lingkungan, Anda tentu harus memiliki desain arsitektur yang sesuai. Pastikan desain tersebut juga sesuai dengan karakter penghuni rumah nantinya. Pasalnya, sebuah rumah berbicara tentang kenyamanan, bukan sekadar idealisme.

Selanjutnya, Anda juga perlu mempersiapkan budget atau anggaran untuk membangun rumah. Rumah hijau tidak harus mewah atau mahal, tetapi bisa disesuaikan dengan dana yang dimiliki. Dalam hal ini, Anda dapat memilih tanaman-tanaman yang mudah ditemukan sehingga mengurangi biaya pembangunan.

Tips lainnya adalah memaksimalkan fungsi warna atau dekorasi di dalam ruangan sehingga konsep rumah hijau semakin kentara. Untuk itu, arsitektur rumah tidak kalah penting dipersiapkan sejak awal. Misalnya, jika Anda ingin menggunakan pot gantung di dalam rumah, pastikan tempatnya tersedia. Jika ingin memaksimalkan taman di dalam rumah, pastikan situasinya sesuai, misalnya mendapatkan cahaya.

Membangun rumah hijau bisa jadi merupakan impian semua orang. Namun, tidak semuanya memahami elemen-elemen penting di dalamnya. Akibatnya, rumah hijau tidak terwujud secara optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *