Desain Interior: Pengertian, Sejarah, Unsur, dan Uraian Tugas

Desain interior memegang peranan penting dalam proses pembuatan bangunan, tetapi tidak semua orang sepenuhnya paham apa itu desain interior. Ilmu ini lebih dari sekadar “mendekorasi ruangan”, karena melibatkan banyak elemen penting dalam menciptakan desain harmonis. Jika Anda tertarik pada ilmu ini, pastikan memahami pengertian, sejarah, serta hal-hal penting lainnya yang harus dipelajari.

Definisi Desain Interior


Secara umum, desain interior bermakna ilmu penataan ruangan yang memadukan berbagai unsur untuk menciptakan keindahan, keserasian, keamanan, serta fungsi pada objek desain. Sesuai namanya, desain interior berfokus pada ‘bagian dalam’ bangunan, di mana fungsi serta keindahannya harus sejalan dengan desain bagian luarnya.

Menurut Simon Dodsworth, penulis buku ‘The Fundamentals of Interior Design, desain interior bukan hanya soal keindahan, tetapi juga manfaat dan fungsi. Desain interior yang ideal harus mendukung kegiatan penghuni bangunan serta membuat mereka merasa nyaman. Seorang desainer harus memikirkan semua elemen agar mendukung fungsi-fungsi tersebut.

Arsitek dan desainer Frank “D. K.” Ching bahkan punya deskripsi lebih mendetail. Menurutnya, desain interior adalah upaya untuk merancang ruangan yang tidak hanya fungsional dan indah, tetapi juga mampu mengekspresikan pikiran, ide, kepribadian, dan emosi penghuninya. 

Sejarah Desain Interior Dari Masa ke Masa


Untuk lebih memahami apa itu desain interior, Anda harus melihat perkembangan sejarahnya dari masa ke masa. Konsep desain interior ternyata sudah dikenal sejak zaman prasejarah, walau dalam bentuk yang lebih sederhana. Berbagai hunian manusia purba menunjukkan buktu-bukti adanya dekorasi, seperti tanaman, lukisan, kulit hewan, dan susunan ranting.

Bangsa Mesir Kuno menunjukkan pengetahuan desain interior yang hebat dan bahkan masih relevan pada masa kini. Selain dekorasi buatan sendiri seperti gerabah dan tenunan, desainer Mesir Kuno bahkan telah mengenal jenis-jenis sambungan perabot modern, seperti dovetail, tenon, dan mortise.

Berbagai peradaban dunia menunjukkan ciri-ciri desain interior yang unik dan menggambarkan budaya serta gaya hidup mereka. Misalnya, Yunani dan Romawi Kuno memiliki rumah-rumah yang dihiasi keramik, emas, perak, mosaik, dan pilar raksasa, terutama di rumah orang kaya. Era Bizantium memiliki banyak hunian mewah, karena memamerkan kemewahan adalah norma pada masa itu.

Pada Abad Pertengahan, saat wabah melanda Eropa, desain rumah kembali menjadi sederhana. Warna dan kemewahan baru kembali pada era setelahnya, misalnya Gothic dan Abad Pencerahan (Renaissance). Memasuki zaman modern, gaya desain semakin beragam, mulai dari Baroque yang flamboyan, Neoklasikal yang meniru kemegahan era Yunani dan Romawi kuno, Art Deco yang glamor, hingga gaya Kontemporer.

Unsur Penting dalam Desain Interior


Seorang desainer harus memikirkan berbagai unsur saat merancang isi ruangan. Semua unsur ini harus berpadu serasi untuk menciptakan desain berkualitas. Berikut hal-hal yang harus menjadi pertimbangan saat seorang desainer membuat rancangan:

1. Lantai

Lantai adalah bagian dasar dari setiap bangunan. Saat merancang lantai, desainer harus memikirkan hal-hal seperti kemiringan, bahan, kesesuaian warna dengan desain sekitarnya, serta ketinggian permukaan sesuai dengan rancangan setiap ruang.

2. Tembok

Tembok adalah bagian dasar horizontal serta elemen pelindung dari setiap bangunan. Desainer harus mempertimbangkan bahan, lapisan luar, sudut, serta sumber pencahayaan yang harus menembus dinding tersebut.

3. Langit-langit

Langit-langit membentuk visual penting bersama dengan tembok dan lantai. Saat merancang langit-langit, desainer memikirkan hal-hal seperti material, unsur dekoratif, bentuk, ketinggian, serta kesesuaiannya dengan unsur desain lain.

4. Sumber Cahaya

Setiap bangunan ideal membutuhkan sumber cahaya. Desainer harus mempertimbangkan arah jatuhnya cahaya, akses cahaya alami, serta bagaimana sumber cahaya memengaruhi kegiatan para penghuninya. Desainer juga harus memahami keseimbangan antara titik-titik terang serta redup di dalam ruangan agar serasi dan nyaman.

5. Unsur Sirkulasi/Bukaan

Sesuai namanya, unsur sirkulasi atau bukaan mencakup semua akses serta sumber udara seperti pintu, jendela, serta sistem ventilasi. Desainer harus mempertimbangkan kenyamanan terkait asupan udara serta sistem akses keluar-masuk.

6. Unsur Estetika

Akhirnya, semua jenis desain harus mempertimbangkan keserasian, proporsi, keseimbangan, serta kesatuan ruangan. Semua unsur yang diselipkan, seperti unsur cahaya, bukaan, sirkulasi, dan struktur seperti lantai serta dinding harus saling melengkapi sehingga terlihat seimbang.

Uraian Tugas-Tugas Desainer Interior


“Desainer interior” berbeda dari “dekorator interior”, walau nama profesi keduanya sedikit mirip. Jika dekorator memilih serta menyusun perabot serta hiasan ruangan agar terlihat serasi, desainer memiliki tugas-tugas yang lebih rumit. Beberapa contoh lingkup pekerjaan desainer interior adalah:

  • Memilih material dinding, lantai, langit-langit, dan perabot yang sesuai dengan kebutuhan atau keadaan penghuni bangunan.
  • Menentukan cara penataan ruang, penempatan perabot, serta pembuatan akses keluar-masuk yang sesuai dengan prinsip aksesibilitas.
  • Memilih paduan warna dan tekstur yang sesuai dengan sifat bangunan serta kegiatan sehari-hari dan kepribadian penghuninya.
  • Memilih jenis, bahan, dan bentuk perabot yang menawarkan kemudahan, kestabilan struktural, kenyamanan, maupun keindahan bagi pemilik bangunan. Hal ini termasuk aspek-aspek kecil seperti sudut-sudut perabot, engsel, sistem buka-tutup, dan sebagainya.
  • Memilih lapisan luar dinding, langit-langit, serta lantai yang menawarkan kenyamanan, kualitas peredam suara, akustik, ketahanan akan api. bahan kimia dari produk sehari-hari, serta estetikanya. 
  • Memilih benda-benda pendukung seperti dekorasi, benda seni, tanaman hias, serta lampu yang serasi dengan desain sekaligus aman bagi penghuni bangunan (tidak beracun atau mudah jatuh dan melukai penghuni).

Tugas-tugas di atas mencakup semua tujuan ilmu desain interior: menciptakan keindahan, meningkatkan aspek fungsional, serta mengekspresikan kepribadian serta gaya hidup para penghuni bangunan.

Memahami apa itu desain interior tidak hanya bermanfaat untuk calon desainer, tetapi juga masyarakat pada umumnya. Jika Anda ingin membangun rumah atau kantor, desainer interior akan memikirkan semua unsur di dalam bangunan agar Anda merasa nyaman, aman, sekaligus mudah berkegiatan.

Baca juga: 4 Universitas Desain Interior Terbaik di Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *