Gaya Minimalis Vs Gaya Kontemporer, Pilih yang Mana?

Gaya minimalis vs gaya kontemporer, Anda pilih yang mana? Setiap orang memiliki preferensi tersendiri terkait dengan gaya rumahnya. Ada yang suka gaya kontemporer karena cenderung lebih unik dan tidak ribet mempermasalahkan perabot. Ada juga yang suka dengan rumah dengan gaya minimalis karena berfokus pada fungsi dari perabot yang ada di dalamnya.

Kalau Anda ingin mendesain rumah dan tidak tahu apakah ingin memakai desain minimalis atau kontemporer ada baiknya menyimak beberapa ulasan di bawah ini. Anda akan mengetahui apa saja perbedaan dari dua desain ini sehingga bisa menentukan pilihan mana yang tepat.

1. Fungsi Perabot


Hal utama yang harus diperhatikan sebelum Anda memutuskan untuk membuat ruangan dengan desain minimalis adalah fungsi. Perabot yang digunakan untuk desain minimalis harus perabot yang multifungsi, sehingga ruang terbuka bisa diperoleh dengan mudah.

Sedikit berbeda dengan gaya minimalis, desain kontemporer lebih menekankan pada disesuaikanya perabot dengan ruangan. Asal bisa masuk semuanya dan proporsional tidak masalah berada di dalam. Meski tidak terlalu berguna dan hanya digunakan sebagai hiasan, desain kontemporer masih bisa memakluminya.

Baca juga: Super Mudah! Ini 6 Cara Memilih Furniture untuk Rumah Anda

2. Skema Warna


Skema warna yang digunakan untuk desain kontemporer tidak dibatasi. Memakai warna apa saja tidak masalah asal sesuai dan menghasilkan ruangan dengan nilai estetika yang tinggi. Dengan nilai estetika yang tinggi inilah seseorang merasa nyaman di dalam ruangan meski ada lebih dari satu tone warna.

Kalau Anda memilih untuk membuat desain interior yang minimalis, tone warna harus senada dan sama. Misal warnanya putih dan kombinasinya atau warna agak abu-abu dan cokelat. Dengan warna senada ini elemen sederhana yang nyaman bisa didapatkan dengan lebih mudah. Kalau warna dalam satu ruangan terlalu banyak, kesan rame akan lebih dominan.

3. Tekstur dan Keunikan


Kalau Anda memilih desain interior ruangan jenis minimalis, selain warna yang senada, tekstur tidak terlalu dipentingkan. Karena beberapa tekstur terlihat dipaksakan dalam suatu ruangan. Kalau Anda ingin menambahkan sesuatu yang unik bisa menambahkan satu atau dua elemen saja sebagai highlight.

Kalau Anda berencana membuat desain yang kontemporer untuk interior rumah, elemen tekstur sangat diperlukan. Tekstur ini bisa pada tembok, lantai, atau perabot lainnya. Apa saja yang bisa membuat ruangan jadi lebih menarik bisa ditambahkan. Oh ya. perlu diingat kalau elemen estetika sangat penting pada desain kontemporer, jadi pastikan perabot yang digunakan nyambung dengan konsep secara menyeluruh.

4. Ornamen dan Hiasan


Hiasan dan ornamen khusus tidak terlalu dipentingkan kalau Anda memilih desain minimalis. Asal perabot yang dimasukkan sudah sesuai dan memberikan fungsi, hal lain tidak perlu dipasang. Kalau ingin memberikan elemen hiasan, satu atau dua buah lukisan atau hiasan lain sudah cukup.

Desain interior kontemporer tidak demikian. Anda bisa menggunakan hiasan atau ornamen apa saja yang dibutuhkan. Selama memberikan tambahan keindahan, fungsi tidak terlalu diperhitungkan. Hiasannya dibutuhkan untuk memberikan daya tarik semata.

Desain kontemporer juga kerap bermain dengan lampu gantung dan hiasan di atas meja. Perpaduan ornamen dan hiasan akan menghasilkan ruangan dengan nilai estetika yang tinggi.

5. Nilai Seni


Hal terpenting dari desain interior kontemporer adalah nilai seni yang terkandung di dalamnya. Kalau suatu ruangan bisa dibuat jadi indah dengan desain yang unik, kemungkinan besar bergaya kontemporer. Selanjutnya masalah perabot dan hal lain tidak dipermasalahkan asal tidak mengganggu meski secara fungsi tidak benar.

Berbeda dengan gaya kontemporer, gaya minimalis tidak terlalu menekankan pada sisi estetika. Meski dengan konsep seni, gaya minimalis yang bertumpu pada fungsi perabot tetap dipertahankan. Anda bisa memilih salah satu atau menggabungkan dua elemen ini agar mendapatkan ruangan dengan desain kontemporer dan tetap ada sisi minim alisnya.

6. Gadget dan Teknologi


Pada desain interior minimalis, hal yang sederhana adalah konsep atau kunci yang tidak bisa dipisahkan begitu saja. Meski ada gadget atau teknologi yang maju, kita harus melihat dahulu di mana lokasinya. Kalau di kamar, lebih baik tidak ada sama sekali. Namun, kalau di rumah keluarga boleh ada, misal televisi di dinding.

Pada desain kontemporer, penggunaan teknologi dan gadget tidak dibatasi. Namun, kembali lagi pada nilai estetika yang sangat dijunjung tinggi. Teknologi yang diselipkan ke dalam desain interior ini harus bisa menyatu. Kalau tidak bisa, beberapa gadget harus disembunyikan di dalam ruangan dengan menutupinya dengan perabot lain.

7. Keberagaman Elemen


Seperti yang dibahas pada nomor sebelumnya, hal yang paling penting dari rumah dengan desain kontemporer adalah nilai seninya. Ada elemen unik yang akan dijadikan daya tarik. Mencampur banyak hal bisa dilakukan asal tetap memiliki nilai estetika. Misal dinding dan lantai dengan warna dan tekstur yang berbeda.

Desain minimalis tidak demikian. Anda harus memiliki konsep yang senada. Misal desain ruang tamu memilih elemen kayu. Mulai dari lantai hingga dinding harus memiliki elemen itu. Kalau menambahkan elemen lain akan jadi aneh. Jadi pertimbangkan elemen ini dengan baik apakah seragam atau tidak.

Sekarang Anda sudah mengetahui apa saja perbedaan dari dua desain ini sehingga bisa menentukan pilihan mana yang tepat. Jadi, gaya minimalis vs gaya kontemporer, Anda pilih yang mana?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *